Jumat, 23 Mei 2014

Pengertian Kamera Film / TV dan Seluk-beluknya

CAMERA / KAMERA. Perangkat mekanik atau elektronik untuk merekam gambar. Alat yang mengontrol pergerakan film yang belum diekspos di belakang lensa dan shutter, menentukan gambar serta tingkatan cahaya yang masuk ke permukaan film. Terdapat berbagai jenis kamera, mulai kamera genggam, atau yang biasa disebut handycam, kamera panggul (ENG / Electronic News Gathering), hingga kamera celluloid.
CAMERA ANGLE. Penempatan sebuah kamera dan apa yang dapat dilihat melalui kamera tersebut.
CAMERA BOOM. Tempat kamera yang dapat dipindah, biasanya berukuran besar; tempat kamera dapat diproyeksikan keluar set dan atau dinaikan di atasnya.
CAMERA CAP. Penutup/pelindung yang dipasang di bagian depan kamera untuk melindungi kamera dari cahaya atau debu pada saat lensa sedang tidak terpasang.
CAMERA CREW. Sekelompok orang yang terlibat secara langsung dalam pengoperasian kamera selama proses syuting. Mereka antara lain: clapper-loader, camera operator, assistant cameraman, director of photography, focus puller, grip, key grip, dolly grip, dan additional camera.
CAMERA BLOCKING. Penempatan posisi kamera yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
CAMERA CARD. Catatan ringkas yang berisi arahan serta perintah tentang komposisi dan pergerakan kamera yang harus dilakukan kamerawan dalam pengambilan gambar.
CAMERA LOADER / CLAPPER LOADER. Orang yang bertugas memegang dan memfungsikan clapboard pada setiap awal shot, juga bertugas memasukkan stok film ke dalam magasin. Tindakan mengatupkan clapboard dimaksudkan sebagai penanda sinkronisasi gambar dan suara dalam sebuah shot. Sesungguhnya, dengan inovasi di bidang sinkronisasi audio-visual, tindakan itu sudah tidak dibutuhkan lagi, namun ternyata clapboard tetap disukai dan digunakan secara luas.
CAMERA MOVEMENT. Pergerakan kamera untuk memperoleh gambar yang sesuai berdasarkan perspektif dan camera angles. Lihat pan, tilt, track, dan zoom; juga boom/crane shots, steadicam, dan hand-held.
CAMERA NOISE. Bunyi kamera (sistem mekanik di dalam kamera yang menimbulkan suara). Panggilan dari bagian tata suara (sound departement) di set untuk menerangkan bahwa ia mendeteksi bunyi dari kamera sehingga harus menggunakan kamera lain, melakukan perbaikan kamera, atau meredam bunyi kamera dengan menggunakan barney / selimut.
CAMERA OBSCURA. Secara harfiah berarti ruangan atau kamar yang gelap. Bentuk awal dari kamera penghasil gambar diam; terdiri atas sebuah kotak tertutup dengan lubang kecil di satu sisi tempat cahaya dari objek di luar diproyeksikan ke bagian sisi dalam yang berlawanan dari kotak. Siapa yang mula – mula membuat camera obscura tidak dapat dipastikan. Banyak ilmuwan yang pada zamannya menulis tentang alat itu termasuk Ibnu al Haitam, Roger Bacon, Copernicus, Kepler, Leonardo da Vinci, Newton, dan Descartes. Giovanni Battista Della Porta adalah orang pertama yang melengkapi alat camera obscura dengan sebuah lensa sederhana.
CAMERA REPORT. Salinan yang disimpan dalam tiap magazine film tempat asisten kameramen mencatat panjang pengambilan tiap adegan, nomor adegan, dan perintah untuk mencetak atau tidak. Laporan kamera diberikan ke laboratorium pemroses, bagian kamera, dan bagian produksi.
CAMERA RIGHT, CAMERA LEFT. Petunjuk bagi seorang aktor/aktris untuk berputar atau bergerak. Petunjuk ini berdasarkan sudut pandang sutradara atau kamera dan dibalik sesuai dengan keadaan aktor. Ketika menghadap lensa, maka bagian kanan aktor adalah bagian kiri kamera dan juga sebaliknya.
CAMERA ROLL. Setiap shot yang dilakukan menjadi sebuah camera roll, dan masing-masing akan diberi nomor sesuai urutan pengambilan shot. Biasanya ditandai dengan tulisan singkatan ’CR’ diikuti dengan nomor. Petugas di laboratorium akan mencetak berdasarkan urutan. Hal ini untuk memudahkan proses selanjutnya di meja editing.
CAMERA SHOT SHEET. Lembaran yang dipersiapkan berdasarkan skrip yang sudah siap diproduksi, berupa uraian mengenai posisi setiap kamera, disusun sesuai urutannya seperti dalam skrip. Jika sebuah pelaksanaan produksi di studio menggunakan empat buah kamera, maka harus dipersiapkan empat lembar Camera Shot Sheet, masing-masing lembar untuk setiap kamera.
CAMERA TAPE. Pita berperekat yang digunakan dalam pengambilan gambar. Lebar pita ini hanya satu inci, berwarna putih, dan tidak meninggalkan kotoran. Sama jenisnya dengan pita gaffer, hanya penggunaannya saja yang berbeda. Juga digunakan untuk memberi nomor pada magasin.
CAMERA TRACKS. Lintasan kamera yang terbuat dari metal atau lembaran kayu lapis yang diletakkan di lantai untuk membawa dolly atau camera boom. Lintasan digunakan untuk menjamin kehalusan gerakan kamera.
CAMERAMAN / KAMERAWAN. Lihat camera operator.
Catatan:
Definisi serangkaian istilah tersebut di atas dikutip dari Kamus Istilah Televisi dan Film (Gramedia, 2010). Kamus ini adalah karya langka. Kita tahu, di Indonesia sudah berdiri beberapa lembaga penyiaran televisi profesional dan berbagai perguruan tinggi yang bergerak di bidang televisi dan film, namun sangat sulit mencari buku mengenai istilah-istilah yang biasa digunakan dalam proses produksi televisi maupun film.
Buku karya Ilham Zoebazary ini memuat 2000 lebih entri penting yang berhubungan erat dengan dunia televisi dan film. Di dalamnya tercakup istilah-istilah yang biasa digunakan dalam proses produksi program televisi dan karya film, juga istilah-istilah teknis operasional di dalam studio televisi, studio editing, penulisan skenario, hingga istilah-istilah yang biasa digunakan para ahli dalam mengkaji televisi dan film. Sebagian besar entri, khususnya yang berhubungan dengan karya film, dilengkapi contoh-contoh dengan menyebutkan judul film, nama sutradara serta tahun pembuatannya.

Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/film-and-theater-studies/2281577-pengertian-kamera-film-tv-dan/#ixzz32WDKN0pr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar